Ana Nasir, Nulis di Platform itu Menyenangkan!
(Sumber: Istimewa)
“Awalnya sih tujuan nulis di platform buat healing dan biar bisa produktif setiap hari , tapi sambil ikhtiar biar bisa dapat pendamping hidup yang penulis juga haha,” ujar wanita pemilik nama pena Ana Nasir ini ketika ditanya alasan mengapa memutuskan menulis di platform.
Meskipun kini sudah sibuk menjalani tanggungjawab sebagai seorang istri, namun bukan menjadi alasan untuk wanita kelahiran Sosa, 16 Agustus ini untuk berhenti menulis. Dirinya mengatakan bahwa ia mulai mengepakkan sayapnya di dunia platform pada akhir November 2020 silam.
Berawal dari mengikuti komunitas menulis online di pertengahan 2020, membuat putri pertama dari pasangan Alm. Mhd Husni Nasution dan Siti Hamidah Siregar ini mengenal berbagai jenis platform dan sampai pada akhirnya mengenal platform Novelme yang ia geluti hingga sekarang.
“Kalau mau produktif nulis, PF itu merupakan solusi yang bagus karena adanya PF membuat pembaca bisa membaca dimana pun, tidak mesti di ruangan khusus, tidak lagi memaknai perpustakaan sebagai tempat menyimpan dan membaca buku, karena kita bisa membaca dari benda yang biasa kita bawa kemana-mana yaitu smartphone, jadi perlu digaris bawahi bukan minat baca yang makin rendah, hanya bergeser aja ke serba digital.
Nah, selain itu untuk penulis yang mau hidup dari tulisan, PF merupakan tempat yang memungkinkan untuk mencari nafkah dan bisa lebih banyak nominalnya dibanding penulis buku pada biasanya.” Ucap Ana, saat ditanyai mengenai produktif nulis di platform.
Gemar menulis di platform bukan berarti istri dari Martimbul Siregar ini tidak memiliki karya fisik, bahkan dirinya memiliki banyak antologi mulai dari puisi, cerpen, kisah inspiratif dan lainnya. Karyanya juga sudah sampai ke tingkat nasional. Salah satunya cerpen yang berjudul Charles, Aku Gadis Mandailing, berhasil menduduki nominasi 10 tulisan favorit pada tahun 2014.
“Kalau dari sisi kelemahan nulis di platform sih yang paling keliatan banyak tulisan yang tidak mengikuti kaidah penulisan yang penting pembaca suka alurnya ya pasti akan laris, cuma kalau untuk saya pribadi sebisa mungkin mengikuti kaidah penulisan, terus emang nulis yang kita suka, jangan karena pembaca suka yang kisah remaja baper kita memaksakan nulis genre begitu, tetap utamakan keinginan sendiri aja.
Sekarang ini, apalagi sejak negara api diserang corona, ikhtiar untuk mencari rezeki itu terbuka lebar untuk para konten kreator. Salah satu aktifitas konten kreator itu adalah menulis di PF novel yang membayar hasil karya para penulisnya.
Tapi ingat, terjun ke dunia novel online adalah salah satu ikhtiar untuk menyediakan bacaan yang mencerahkan pembaca. Jangan patah jika cuannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena dimana pun kita menulis, cuan itu hanyalah reward dimana tidak semua orang berhak mendapatkannya.
Tapi kita sebagai penulis punya kewajiban untuk memberikan pencerahan pada pembaca ada atau tidak ada reward-nya,” tutup wanita pencinta buku Angel and Demons ini.
Share This :
Sangat menginspirasi kk Ana 👍
BalasHapus