“Ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dari menulis, entah itu bahagia, rasa puas, lega dan bahkan bisa menjadi media healing yang ampuh.” Salah satu alasan Dewi Chairani ketika ditanyai alasan mengapa ia gemar menulis.
Sebagai seorang ibu dari putra yang bernama M. Iqbal Al-Fatih, tak menyurutkan semangat wanita kelahiran 1988 ini untuk berhenti produktif. Disela-sela kesibukannya mengurus sang buah hati, Dewi tetap melakukan berbagai rutinitas lainnya terutama aktif dalam organisasi Forum Lingkar Pena Medan.
"Sebaik-baiknya hobi adalah yang mendatangkan pemasukan."begitulah yang dilakukan putri pertama dari pasangan M. Khaidir dan Tati ini, bermula dari kecintaannya terhadap dunia bakery, kini hobi tersebut menjadi peluang usaha , tak hanya sampai disitu kesukaannya pada dunia cocok tanam juga berhasil mendatangkan penghasilan yang lumayan menjanjikan, disamping profesinya sebagai Staff di TK Bunayya.
"Manajemen waktu itu penting, pertama kita harus buat prioritas dari semua rutinitas kita, klasifikasi dulu mana yang sifatnya penting dan mana yang cuma buat hiburan aja, intinya manajemen diri sendiri untuk sadar dan bisa pengendalian itu lebih penting," ujar wanita penggemar makanan manis ini ketika ditanya bagaimana tips manajemen waktu versinya. Selain aktif di organisasi FLP, Dewi juga pernah mengikuti organisasi theater generasi dan rumah kawan bunda. Kecintaannya pada organisasi sudah dimulai sejak jaman sekolah dulu, baginya organisasi adalah hiburan seperti piknik dan sudah menjadi kebutuhan dalam dirinya.
Berkat kecintaannya pada membaca membuat wanita pecinta karya Asma Nadia ini jatuh cinta pada menulis, dimulai dari lomba-lomba yang sering ia ikuti di jaman sekolah sampai menerbitkan antologi-antologi, seperti antologi merantau, antologi puisi nuun,dan kampung horas. Bakatnya dalam menulis juga pernah meraih juara 10 besar dalam menulis cerpen tingkat Sumatera Utara. Kini dirinya juga mulai merambah dalam meramaikan fiksi online pada aplikasi storial dengan judul karya "Zia, Bakers mom."
"Ya intinya sih jadikan menulis kaya kita mau beramal, biar jadi ibadah dan bisa jadi media healing juga buat kita," tutup Dewi.
0 comments