Judul:
Para Penentang Muhammad SAW
Penulis:
Misran dan Armansyah
Penerbit:
Safina
Tahun
terbit: 2018
Tebal:
334 halaman
Peresensi:
Nidia
Jika
saya hidup di zaman Rasulullah, akankah saya menjadi pembela atau penentang ajarannya?
Pertanyaan semacam ini muncul di benak saya saat mulai membaca buku ini. Siapa
para penentang itu? Adakah karakter mereka melekat pada diri sehingga bisa
jadi, jika hidup di zaman itu, saya termasuk bagian dari mereka?
Buku
ini membawa kita menilik kehidupan para penentang Muhammad Saw. Latar belakang
kehidupan, silsilah keluarga, juga ambisi kekuasaan yang membawa mereka lebih
memilih menentang dakwah Rasul ketimbang menyambutnya penuh syukur.
Ada
banyak tokoh penentang terkenal yang dibahas di dalamnya. Seperti Abu Lahab si
konservatif yang menolak dakwah rasul karena, menurutnya, rasulullah saw akan
membawa perubahan bagi kondisi yang terlanjur menguntungkan dirinya.
Ada
pula kisah Ummu Jamil, istri Abu Lahab yang sangat terobsesi menyakiti Rasulullah
dengan berbagai upaya. Seperti memutus pernikahan anak-anaknya dengan
putri-putri nabi, menebar fitnah terhadap beliau, bahkan menebar buah berduri
di jalan yang beliau lalui. Hal ini dilakukannya sebagai bagian dari dukungan
terhadap tingkah sang suami.
Bersama
21 kisah lainnya, buku ini mengajak kita memahami apa yang menjadi alasan
mereka menentang dakwah sang nabi. Yang kebanyakan karena ambisi kekuasaan,
kesombongan atas harta, anak-anak, dan garis nasab.
Selain
itu, buku ini juga menjelaskan kejadian-kejadian penting berkaitan dengan para
penentang yang menjadi sebab turunnya beberapa ayat Al-Quran. Seperti
persahabatan antara dua gembong kafir Quraisy, Uqbah bin Abi Mu'aith dengan
Ubay bin Khalaf yang menjadi sebab turunnya firman Allah dalam Surah Al-Furqan
ayat 27-29, yakni tentang penyesalan orang yang akrab dengan teman yang
menyesatkan.
Penjabaran
garis silsilah secara rinci dari setiap nama di dalamnya juga memberi kita
gambaran kekerabatan antara satu tokoh dengan lainnya, bahkan dengan para
sahabat Rasul yang beriman. Contohnya seperti Khalid bin Walid yang ternyata
adalah anak dari Al-Walid bin Mughirah, seorang hakim Arab pada masa jahiliyah
yang juga sangat menentang dakwah Nabi.
Setiap
kisah di dalam buku ini ditutup dengan akhir hidup masing-masing tokoh, yang
kebanyakan mati dalam kondisi mengenaskan dan penuh penyesalan.
Karena
itu, berbeda dengan kesan yang ditimbulkan dari membaca kisah para sahabat, di mana
kita berupaya untuk meneladaninya, buku ini justru menyajikan kisah para musuh
beserta sifat-sifatnya yang harus kita hindari.
Tema
unik buku ini menurut saya layak untuk dijadikan bagian dari daftar baca kita.
Tentang Penulis
Peresensi
adalah seorang ibu rumah tangga menyambi pengajar yang gemar membaca.
0 comments