Menjadi ibu, tak semata-mata absen untuk produktif dari passion yang kita miliki. Malah dengan melakukan hal lain selain urusan rumah tangga, akan menjadi refreshing tersendiri bagi seorang wanita. Siapa yang merasakan hal yang sama?
Bagi Ririn, tetap aktif di dunia kepenulisan seperti menyelami dunia lain yang bisa menjadi pengalihan dari kesehariannya, meski sejenak. Ibu dari Miyaza Nuha ini, masih suka nge-blog atau berbagai info khususnya tentang pengasuhan anak. Pemilik nama asli Ririn Anindya ini mulai memiliki blog sejak 2012 dan mulai aktif nge-blog pada tahun 2015. Banyak prestasi yang sudah dimiliki dari istri Aizendra ini. Sebelum nge-blog ia juga sudah aktif menulis.
Putri dari pasangan Tatang Salwian dan Emi Sudaryanti ini telah memiliki banyak prestasi menulis yaitu, tiga terbaik dalam proyek menulis Awesome Journey dari nulis buku.com dan Yayasan Kehati pada 2015, Juara dua Blog Contest 5th Anniversary Cerita Medan pada 2016, co-writer novel “Perempuan Penyulam Rasa” Lovrinz Publishing pada 2017, beberapa kali memenangkan event Joki (Jagoan Kita) dari Blogger Medan Keroyokan Nulis serta terbaik kedua Flash Blogging “Gerakan Hidup Sehat dalam Menurunkan Prevalensi Stunting” oleh Kominfo tahun 2017. Selain itu juga aktif dalam mengisi beberapa pelatihan Jurnalistik, pementor mading, pelatihan menulis serta mendongeng di Medan hingga luar kota Medan. Ibu penyuka minuman coklat dan susu ini juga cukup aktif di organisasi Forum Lingkar Pena (FLP) Sumut dan Blogger Medan. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum FLP Sumut periode 2014-2016, Divisi Media Sosial Blogger Medan pada 2016, Ketua Umum FLP Medan pada 2016-2018, Ketua Divisi Kaderisasi FLP Sumut 2018-2020 serta Sekretaris Blogger Medan pada 2020.
Setelah menjadi seorang ibu, tentu wanita berdarah Sunda ini tidak bisa meninggalkan hobi menulisnya, apalagi melihat sederet prestasi dan keaktifannya di dunia menulis dan blogging. Kini di masa pandemi penggemar dari Mathlutfi ini beralih ke webinar. Masih sesekali mengikuti lomba kepenulisan dan sisanya menulis di blog. Kita bisa mengunjungi blog ririn di ririnanindya.com untuk melihat koleksi tulisan Ririn.
Setelah memiliki seorang anak, tentu seorang penulis harus pintar menyiasati waktu agar tetap bisa menulis. Bagi penyuka wisata kuliner ini biasa menulis di saat anak sedang tidur, atau saat suami bisa mendampingi anak, karena sedang aktif harus selalu diawasi. Ia juga menyiasati dengan cepat menyelesaikan pekerjaan rumah atau menulis catatan di ponsel supaya praktis.
Ada beberapa kisah menarik saat Ririn menulis. Berawal saat ia menulis kata-kata ibunya. Ririn sering berbincang-bincang dengan ibunya, setiap kalimat yang diucapkan ibunya, terekam jelas dalam ingatannya. Namun anehnya ia tak mampu mengungkapkan rasa kagum dan sayangnya pada sang ibu. Akhirnya ia menuliskan perasaannya tersebut, juga berbagai kalimat yang diucapkan ibunya. Karya itu pun terpilih untuk dibukukan dan diberikan kepada ibunya. Lalu sang ibu menunjukkan buku tersebut kepada rekan kerjanya, dan mereka membacanya. Bisa dirasakan bagaimana membuncahnya perasaan sang ibu maupun Ririn.
Kisah lainnya adalah saat ia mengikuti lomba menulis dengan tema keanekaragaman hayati yang diselenggarakan sebuah NGO. Kala itu Ririn menulis tentang orangutan, yang memang banyak hal yang ingin disampaikannya perihal keselamatan hewan dilindungi itu kini. Diluar dugaan tulisan tersebut terpilih dalam 3 tulisan terbaik yang akan dibukukan. Tidak sampai disitu, lewat tulisan tersebut ia bisa mengunjungi desa ekowisata di Lampung, Taman Nasional WayKambas dan beberapa tempat yang tidak bisa diakses umum, juga bisa bertemu dengan para pecinta alam lainnya. Sungguh bonus yang tidak diduga-duga.
Banyak sekali hal menarik yang akan kita temui, jika memang kita mau fokus pada passion yang kita miliki, salah satunya menulis. Selain berbagi ilmu kepada pembaca, sharing informasi, banyak kejutan yang bisa ditemui setelah proses itu berlangsung. Hal yang paling menakjubkan saat kita mampu menikmati proses, lalu banyak orang mendapat manfaat dari tulisan yang kita buat. Masya Allah, senangnya.
Share This :
0 comments